Sunday, June 7, 2015

Pendidikan Yang (Tak) Adil


      Pendidikan merupakan salah satu upaya nyata dari masyarakat atau pemerintah suatu negara, untuk menjamin kelangsungan hidup generasi penerus disuatu negara tersebut. Selama kehidupan manusia masih ada, maka selama itu pula pendidikan akan terus berkembang mengikuti perkembangan jamannya. Perkembangan pendidikan di negara Indonesia semakin hari menunjukkan perkembangannya.
Perkembangkan pendidikan di Indonesia mempunyai keunikan di setiap daerahnya. Kemajuan dan perkembangan setiap daerah tidak sama. Hal-hal yang menarik sebagai realita yang terjadi dalam implementasi tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa sangat banyak. Banyak fakta yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, ketika di perkotaan seudah membicarakan kualitas, lain halnya di daerah-daerah khususnya yang termasuk 3T (Terdepan, Tertinggal dan Terluar) sangat memprihatinkan. Jangankan berbicara kualitas, berbicara tentang kuantitas saja mungkin mereka belum sanggup.
      Kesempatan ini, saya sedikit akan menceritakan sedikit pengalaman saya yang pernah melihat dan merasakan langsung pendidikan di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal). Salah satu perkampungan  dari ribuan perkampungan di Indonesia, dalam merasakan pendidikan ternyata tak seperti apa yang dirasakan oleh beberapa masyarakat di daerah yang lain. Masyarakat berharap anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang layak dan sesuai dengan jamannya, Sebab ada harapan besar mereka kini ada pada generasi penerus mereka. Pendidikan yang layak menjadi impian anak-anak perkampungan Lesten, Gayo lues, Aceh.
      Perkampungan Lesten memang sudah ada SDnya, namun sarana dan prasarana yang tersedia belum seperti yang diharapkan, hanya ada beberapa guru saja yg mengajar disana. Ini menunjukkan warga negara belum sepenuhnya mendapatkan pendidikan yang layak.
Dari sedikit contoh yang saya gambarkan tersebut,  sudah seharusnya pemerintah, membangun sekolah yang lebih layak demi kehidupan pendidikan dan kecerdasan bangsa. Langkah masyarakat berjuang sehingga sekolah jauh bisa dirasakan oleh warga, yang tempat tinggalnya di atas gunung, telah memberikan realitas dalam konteks bernegara hari ini.
      Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan pemerintah wajib membiayainya merupakan hak yang di akui hanya dalam lembaran UUD sebab realitas yang di hadapi masyarakat perkampungan Lesten merupakan fakta yang nyata tentang bagaimana negara memperlakukan dan memberikan hak-hak warga negara, dan dapat di lihat dalam pemerintahan sekarang ini pemerintah lebih cenderung memposisikan dirinya sebagai orang yang harus di layani dan masyarakat sebagai pelayan, padahal yang seharusnya dalam kondisi bernegara, pemerintahlah yang seharusnya menjadi pelayan dan masyarakat yang mestinya di layani. Sampel yang di jadikan kacamata dalam melihat keadilan sosial ini hanyalah salah satu dari ribuan masalah yang dihadapi oleh masyarakat se-nusantara, sebagai akibat dari peran negara yang tak adil.

Artikel lain yang menarik untuk disimak:
Indonesia Raya di Pedalaman Lesten. Klik Di Sini
Skripsi di hapus, Pro-kontra. Klik Di Sini

No comments:

Post a Comment