Tuesday, June 9, 2015

Wak Brenk CB, (Tongkol Yang Lahir Dari Ikan Teri)


      Wak Brenk CB, itulah nama sapaan akrabnya di dunia maya atau di sosial media. Tidak banyak yang mengetahui kalau pria kelahiran 7 Juli 1977 tersebut  nama aslinya Ainul Hakim. Kesibukannya sebagai pendidik disalah satu SMP di Pasuruan ini, tidak menghalanginya untuk tetap aktif dalam organisasi dan kegiatan di luar profesinya.
      Beberapa tahun belakangan ini, Bapak tiga anak ini disibukkan dengan Komunitas yang dirintis bersama teman-temannya. Komunitas CB Internet atau sering disingkat KCBI. Selain aktif dalam komunitas, Wak Brenk (sapaan akrabnya) sering memberikan motivasi-motivasi kepada rekan-rekannya yang tergabung dalam komunitas tersebut, ataupun kepada khalayak yang mengikuti pertemanan di media sosialnya.
Contoh motivasi yang sangat menggerakkan hati saya untuk menulis tentang beliau, ketika dia membuat setatus yang diceritakan dari sebagian perjalanan hidupnya yang cukup menginspirasi bagi saya (semoga juga untuk yang membacanya).
      Berikut kutipannya, Dipostkan pada 9 Juni 2015.
      “Motivasi terbesar dalam hidup saya bukanlah pujian dan sanjungan... Tetapi adalah HINAAN...
Saya masih inget ketika baru daftar masuk kuliah..byk yg gak percaya klo sy bisa daftar kuliah. Krn sy hy seorang peloper koran d bus antar kota...bapak sdh tdk bekerja krn saat itu sdh sakit2an dan akhirnya meninggal dunia.. Ibuku hy penjual sayur keliling u menghidupi kelima anaknya... mana mungkin bisa bayar biaya kuliah.?
      Dan masih sy ingat ada salah satu kalimat hinaan yg sampe skrg terngiang di telingah sy..
GAK BAKALAN IKAN TERI BERANAK TONGKOL.. sebenare ingin melawan seseorang yg berkata seperti itu..ingin ku pukul mulutnya krn sdh menghina orang tua sy....tp buat apa???..sy hanya mengelus dada sambil berkata dlm hati...sy akan buktikan klo TERI AKAN BERANAK TONGKOL..!!
      sy akan kuliah dg sekuat tenaga dg biaya dr kaki dan tangan sendiri...perjuangan tdk mudah...diakhir semester 4 beban hidup bertambah...jualan di bus sepi..sedangkan 2bln lagi sdh harus her registrasi kuliah dan butuh byk duit... klo tetep jualan di area pasuruan kayaknya gak mungkin bs nutup kebutuhan biaya kuliah semester yg akan datang...dan sy sdh konsultasi ke salah satu dosen dan pihak BAAK klo rencana sy semester depan akan ambil terminal kuliah dikarenakan kesulitan keuangan...dosen dan BAAK tdk mengiyakan rencana sy..tetapi justru momotivasi sy untuk tdk terminal dulu kuliah...
      akhirnya liburan semester datang..libur lbh dr sebulan...sy bulatkan tekad sy untuk memaksimalkan liburan sebulan ini untuk cari uang sebanyak2nya. Dan sy putuskan untuk hijrah menjadi pedagang asongan di jakarta.... krn uang saku tdk byk, sy naik kereta api saja dr pasar turi surabaya...klo g salah pake kertajaya malam...itu pun tdk beli tiket..tp NEMBAK...dg naik kereta tanpa beli tiket dan by kasih uang pelicin ke checker/kontrol karcis kereta.. tdk byk yg sy berikan..hy 2rb tiap ketemu checker..dr sby sampe jkrta hy ketemu 3 checker. Jd hy keluar uang 6rb sj...yg semestinya harga tiket 37.500...(tahun 2000 kejadiannya)..
      dan sampailah di jakarta tepatnya di bekasi timur dekat pintu gerbang tol kalimalang...sy menuju ke salah satu juragan asongan disitu dan akhirnya selama sebulan bisa melanglang buana di ibukota sbg pedagang asongan d bus. Dan sy berupaya menikmati perjalana hidup itu. Mengasong sambil berwisata di ibukota...duh jd kangen makan ketoprak di sebelah jembatan penyeberangan benhill, gorengan di depan terminal blok M, es cendol di monas sambil lihat burung derkuku..hh..makan semur jengkol di warteq...hhh..
Sebulan sdh di jakarta akhirnya bisa dpt uang yg sy harapkan...kembali ke pasuruan dan memberesi biaya her registrasi kuliah.dan gak jadi terminal kuliahnya... krn dorongan HINAAN tadi yg membuat sy untuk tdk mudah menyerah... oo iya..untuk pengiritan, pulangnya naik kereta masih pake sistem nembak...klo sekarang kayaknya sdh g bisa lagi...colek Yan Sopyan...hh
      Kesimpulannya... HINAAN akan menjadikan energi yg ekstra untuk kita...dg berupaya menjungkirbalikkan kalimat hinaan td dg kerja nyata....dan tdk meladeni hinaan td dg kata2 pula....akhirnya TERI BISA BERANAK TONGKOL..sy bisa lulus kuliah dg biaya sendiri...dan dg ijazah S1 sy bisa u daftar mjd guru PNS dan diterima tanpa uang pelicin sepeserpun..
      Dan di kampus pun sy bertemu dg jodoh saya, yg memberikanku keturunan 3 anak laki2 yg ganteng2 dan dia membantu sy dlm mencukupi kebutuhan keluarga dg mjd guru jg..
Sebaliknya PUJIAN akan menjadi racun manakala kita terbuai dg pujian td..pujian. menjadikan kita gampang puas dan besar kepala...”


      Itu sepenggalan motivasi yang diberikannya di komunitas CB internet. Inspirasi yang sangat mendidik kita semua, bahwa untuk meraih sebuah impian itu perlu perjuangan yang tidak mudah. Sebagaimana Wak brenk ceritakan semasa mudanya yang penuh perjuangan sampai menjadi seorang guru PNS. Lebih dari keinginannya, Komunitas yang dibimbingnya sekarang menjadi panutan komunitas-komunitas motor yang lain, karena KCBI mempunyai visi dan misi yang jelas dan mengarahkan anggotanya untuk saling berbagi rezeki mereka untuk diberikan kepada yang kurang mampu.
Berikut contoh sedikit dari puluhan kegiatan yang sudah terlaksana misalnya menyantuni anak yatim, donor darah, menyantuni orang yang kurang mampu, seminar, bedah rumah, dll:










      Hanya sedikit yang bisa saya sampaikan mengenai Wak brenk CB dan KCBInya. Mungkin dari pembaca jika tertarik dan ingin berpartisipasi dalam kegiatan KCBI atau ingin memberikan donasi dan barang bantuan, bisa langsung dikirim ke alamat dibawah ini:

      REK KCBI PEDULI
      BRI 3124 01 001 301 503
      ainull hakim
      0838 3327 3525


      52acde1a

Alamat: Jl. Sidomukti 2, cengkarukwatu, capang, purwodadi, pasuruan. Jatim 67163
Bantuan bisa berbentuk apapun, yang penting bisa disalurkan. Bagi yang kebetulan berkunjung ke pasuruan bisa mampir silaturahmi di kediaman beliau.

KCBI Peduli, Dari hati kami berbagi
Untuk mengetahui Kegiatan KCBI, Lihat Blog KCBI. Di sini

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga bisa bermanfaat untuk pembaca. terima kasih.
Artikel yang menarik untuk disimak:
Pendidikan Yang (Tak) Adil
Indonesia Raya Di Pedalaman Lesten, Gayo Lues, Aceh.
Guru SMP Bantul Ke AMERIKA
Cara untuk Berhenti Merokok

14 comments: